[googlef074d64e99d80ece.html]

Jumat, 04 November 2011

BAPA DAN KEBUN ANGGUR-NYA

Benyaris A Pardosi

YOHANES 15:1-8

1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Orang Israel digambarkan oleh Allah sebagai kebun-kebun anggur-Nya, namun mereka gagal menghasilkan buah yang manis bagi Dia pemilik kebun itu (Yesaya 5:1-7). Dalam pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya, Dia menginginkan agar mereka tetap setia didalam Kristus yang adalah pokok anggur yang benar. Hal ini diajarkan kepada murid-murid menjelang saat kematian-Nya sudah semakin dekat. Dia menghendaki supaya murid-murid tetap tinggal di dalam Dia dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Bapa, pengusaha pokok anggur.

1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

Yesus mengatakan bahwa Dialah pokok anggur yang benar, tidak ada yang lain, dan pengusahanya adalah Bapa-Nya yang menanam, memelihara dan yang akan memanen dari kebun anggur itu. Dia menegaskan bahwa Dialah kebenaran, dialah tempat melekat, tempat tinggal yang benar.

2Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Tujuan dari pohon untuk bertumbuh adalah untuk menghasilkan buah, dan buah itu bertumbuh di dalam ranting-ranting yang melekat pada pokok. Tidak ada gunanya apabila ranting melekat pada pohon namun tidak menghasilkan buah. Yesus adalah pokok anggur yang benar, sama seperti pokok benar hendaklah ranting juga benar. Jika ranting tidak berbuah maka ia akan dipotong oleh pengusaha yaitu Bapa sang pemilik kebun anggur. Tetapi ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia berbuah lebih banyak. Allah akan melakukan pembersihan bagi ranting-ranting yang baik dari gangguan benalu yang mungkin tumbuh, hama yang menggangu, mengurangi cabang-cabang liar yang tidak berguna. Pengusaha kebun yang baik mengetahui bagian-bagian tanaman yang tidak perlu dipertahankan, seperti ranting yang menghasilkan cabang-cabang kecil yang tidak berbuah. Demikianlah setiap orang yang berkenan kepada-Nya dirawat, dibersihkannya tiap-tiap hari sehingga mereka menghasilkan buah yang banyak. Dalam hal ini tentu dibutuhkan ketaatan untuk di bersihkan, manusia hidup dalam dunia yang berdosa, dan sering tercemari oleh keadaan dari luar. Tidak jarang anak-anak Tuhan jatuh dalam dosa, dalam kegagalan, mereka ditumbuhi oleh benalu-benalu yang mencekiknya perlahan-lahan, tumbuhnya cabang-cabang liar yang membuat dirinya menjauh dari Tuhan. Dan bapa akan mebersihkan mereka dari semua itu agar mereka tidak terhalang untuk menghasilkan buah bagi Dia.

3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Ya, manusia telah dibersihkan-Nya melalui karya penebusan yang dikerjaka-Nya di kayu salib, namun manusia selalu mendapat tantangan dari iblis yang tidak menginginkan persekutuan anatara manusia dengan Allah. Kenyataanya kita hidup di dunia yang penuh kecemaran, untuk itu tiap-tiap hari diperlukan penyucian dari Tuhan, senantiasa datang kepada-Nya memohon ampun atas keadaan kita yang penuh kekotoran, supaya dibersihkan-Nya dengan kasih-Nya.

4Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Tinggal di dalam Yesus adalah mutlak bagi setiap orang, namun untuk tinggal di dalam Dia tentu terlebih dahulu yang diperlukan adalah menerima Dia, menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Tuhan Yesus menekankan betapa pentingnya untuk tinggal di dalam Dia. Banyak orang Kristen yang mengeluh karena hidupnya tidak berbuah, kering dan tandus. Betapa sangat penting untuk tinggal di dalam Kristus Sang pokok anggur yang benar itu, sebab hanya di dalam Dialah ranting meperoleh makanan yang sehat untuk bertumbuh mengasilkan buah.

Saat ini banyak pengajaran-pengajaran yang muncul mengatasnamakan agama, Tuhan, sorga. Anak-anak Tuhan sangat perlu mencermati dan melihat siapa pemilik pengajaran itu. Dan banyak juga yang mengaku sebagai ranting dari pokok namun sesungguhnya bukanlah ranting sejati dari pokok anggur yang benar itu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, kata Tuhan Yesus, tinggal berarti adanya hubungan yang melekat secara terus menerus, tidak terpisah. Tinggal berarti adanya hubungan timbal balik antara ranting dengan pokok. Dalam hal ini murid-murid Yesus bergantung sepenuhnya kepada-Nya.

5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Mustahil bagi ranting untuk dapat hidup tanpa melekat pada pokok, apalagi untuk berbuah. Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa, hanya di dalam Dialah murid-murid dapat bertumbuh dan menghasilkan buah. Jika pokok mati tentulah ranting ikut akan mati juga, namun jika ranting mati, pokok tidak akan mati, bahkan pokok itu dapat menumbuhkan ranting lain menggantikan ranting yang mati. Tiap ranting yang hidup dalam pokok yang benar pasti menghasilkan buah yang banyak. Namun ranting yang tidak benar, ranting yang menyamar tinggal di dalam pokok yang benar akan dipangkas oleh Bapa Sang pengusaha kebun anggur. Tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita otomatis menghasilkan buah yang banyak. Sebab Dia memiliki kuasa untuk melakukan apapun juga, demikianlah setiap orang yang tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam dia memiliki kuasa dari Dia yang mendiami dia (Yoahanes 1:12).

Tinggal di dalam Kristus berarti menjadikan Dia sebagai pusat hidup kita, menjadikan-Nya sebagai tujuan hidup kita, menyerahkan seluruh rencana-rencana kita kepada rencana-Nya, kehendak-kehendak kita kepada kehendak-Nya. Dengan demikian kita sepenuhnya bergantung pada kuasa-Nya, dialah yang berdaulat atas seluruh hidup kita.

6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Ranting yang tidak melekat pada pokok akan menjadi kering sebab ia tidak memperoleh makanan. Dia akan dibuang keluar dari kebun dan dibakar. Sama seperti ranting yang menjadi kering, tanpa Tuhan manusia juga akan menjadi kering. Sangat perlu untuk tetap menjaga hubungan kita dengan Dia melalui relasi dengan Tuhan di dalam doa, saat tedu, membaca firman, bahkan melayani Dia. Kondisi kerohanian kita bergantung penuh kepada Tuhan, jika kita menjadi kering maka kita akan menjadi lemah, dan jika kita menjadi lemah maka iblis akan dengan mudah menyerang kita.

7Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Ketaatan kepada Kristus akan menghasilkan berkat bagi siapa yang setia kepadan-Nya. Semakin kita tinggal di dalam Yesus, semakin kita bertumbuh di dalam kasih. Semakin kita bertumbuh di dalam kasih, semakin kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah. Semakin kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, semakin kita bersukacita atas doa yang terjawab.

8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Yoahanes 14:13-14

“dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

v Menjadi murid berarti menghasilkan buah

v Menjadi murid berarti setia untuk tinggal di dalam Yesus

v Menjadi murid berarti bersedia untuk debersihkan (dibentuk) oleh Bapa untuk menghasilkan buah

v Menjadi murid berarti bergantung penuh kepada Yesus

v Menjadi murid berarti menghasilkan buah untuk kemuliaan Bapa sebagai pengusaha kebun anggur.

v Dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.

Selasa, 01 November 2011

IMAN DAN BUAHNYA


“Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?”

(Yakobus 2:14).

Menjawab pertanyaan ini barangkali akan membuat orang yang mengaku beriman akan tersentak, dan tidak sedikit yang akan merasa kebingungan menjawabnya. Dalam suratnya di Efesus, Paulus berkata bahwa manusia diselamatkan hanya karena iman kepada Tuhan, bukan dengan perbuatan.

Apakah Yakobus memiliki pandangan yang berbeda mengenai jalan keselamatan dengan Paulus?
Bukankah Alkitab adalah satu kesatuan yang utuh yang diilhamkan oleh satu Allah yang sama?
Lalu bagian Alkitab yang mana yang akan kita terima dan tidak?

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Inilah satu-satunya jalan menuju kehidupan yang kekal, yaitu bagi siapa yang mau percaya kepada Yesus. Tentu kepercayaan kepada Yesus bukan hanya sebatas pengakuan di mulut yang didorong oleh keinginan hanya untuk masuk sorga. Banyak pandangan dunia yang memandang bahwa menjadi Kristen itu terlalu mudah, untuk masuk sorga bagi orang Kristen itu terlalu gampang, cukup dengan percaya saja. Kepercayaan bagaimana yang diinginkan Tuhan dari umat-NYa sehingga mereka akan layak masuk dalam kerajaan sorga.??

Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar” (Yakobus 2:19). Menurut nats ini bahwa setan-setan juga percaya bahwa hanya ada satu Allah, bahkan setan-setan juga percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dalam injil Matius firman Tuhan berkata “Dan mereka itu pun berteriak, katanya: “apa urusan-MU dengan kami, hai Anak Allah? Adakah engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” (Matius 8:29). Lalu apakah bedanya kepercayaan manusia kepada Yesus dan kepercayaan iblis?.

Kepercayaan bukan hanya sebatas pengakuan, tetapi juga mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Dia yang dipercaya. Mempercayakan berarti penyerahan diri seutuhnya untuk diperlakukan sesuai dengan kehendak Dia yang kepada-Nya manusia mempercayakan dirinya. Mempercayakan yaitu melepaskan kehendak-kehendak pribadi dan menggantinya dengan cara Tuhan untuk mengatur, menguasai seluruh keinginan-keinginan diri sendiri. Setan-setan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa menyelamatkan manusia dari dosa, tetapi mereka tidak mau menerima-Nya dan mereka tidak mau mempercayakan diri kepada-Nya.

Iman kepada Yesus akan menghasilkan buah, sebab barang siapa yang percaya mempercayakan dirinya kepada Yesus, membiarkan Yesus berkarya melalui hidupnya. Hidup yang diatur oleh kuasa Tuhan akan menghasilkan karya-karya yang bukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi melainkan buah yang ditujukan untuk kemuliaan Tuhan. Barangsiapa percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya maka ia adan diselamatkan. Menerima Yesus berarti menjadikan-Nya raja atas seluruh hidup, maka dia akan tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam dia. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak (Yohanes 15:5), inilah yang menjadi bukti bahwa seseorang sungguh telah percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Yesus, yaitu jika ia menghasilkan buah.

Bukan buah yang menyelamatkan manusia, tetapi iman, dan iman akan menghasilkan buah sebagai bukti bahwa manusia memiliki iman yang menyelamatkan. Iman akan berjalan beriringan dengan perbuatan-perbuatan baik. Ada pandangan yang mengatakan bahwa perbuatan baik sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang telah dianugerahkan Allah bagi manusia. Namun sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik lebih daripada hanya sekedar ucapan syukur, melainkan sebagai bukti bahwa manusia itu adalah anak Allah. Sebagai identitas yang tidak bisa lepas dari dalam diri manusia yang telah menerima Yesus dalan hidupnya. Sebab Yesus ada di dalam dia, dan dia ada di dalam Yesus, dan Yesus berkarya di dalam dirinya yang secara otomatis akan menghasilkan buah yaitu perbuatan-perbuatan baik.

Bukti bahwa Abraham memiliki iman adalah perbuatan-perbuatannya yang menuruti kehendak Allah yang kepada-Nya dia percaya, yaitu dengan memberikan anak satu-satunya sebagai korban kepada Tuhan. Menerima Yesus berarti mengasihi-Nya, mempercayakan diri kepada Yesus berarti menuruti kehendak-Nya. Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku (Yohanes 14:15). Iman akan menuntun manusia untuk tunduk pada kehendak Bapa, dan kehendak-Nya ialah supaya anak-anak-Nya berbuah banyak, dan buahnya itu buah yang manis. Buah yang memuliakan Tuhan, keinginannya adalah untuk menyenangkan Tuhan melalui buah-buah hidupnya. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (Galatia 5:22-23). Inilah buah yang menunjukkan bahwa kita ada di dalam Dia dan Dia ada di dalam kita yaitu buah manis yang tumbuh melalui karya Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya.


Iman yang benar bukanlah kesetujuan akan pernyataan, tetapi ketertujuan pada pribadi tentang siapa pernyataan itu, dan pribadi itu ialah Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat umat manusia (G.R. Harding Wood)