[googlef074d64e99d80ece.html]

Selasa, 01 November 2011

IMAN DAN BUAHNYA


“Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?”

(Yakobus 2:14).

Menjawab pertanyaan ini barangkali akan membuat orang yang mengaku beriman akan tersentak, dan tidak sedikit yang akan merasa kebingungan menjawabnya. Dalam suratnya di Efesus, Paulus berkata bahwa manusia diselamatkan hanya karena iman kepada Tuhan, bukan dengan perbuatan.

Apakah Yakobus memiliki pandangan yang berbeda mengenai jalan keselamatan dengan Paulus?
Bukankah Alkitab adalah satu kesatuan yang utuh yang diilhamkan oleh satu Allah yang sama?
Lalu bagian Alkitab yang mana yang akan kita terima dan tidak?

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Inilah satu-satunya jalan menuju kehidupan yang kekal, yaitu bagi siapa yang mau percaya kepada Yesus. Tentu kepercayaan kepada Yesus bukan hanya sebatas pengakuan di mulut yang didorong oleh keinginan hanya untuk masuk sorga. Banyak pandangan dunia yang memandang bahwa menjadi Kristen itu terlalu mudah, untuk masuk sorga bagi orang Kristen itu terlalu gampang, cukup dengan percaya saja. Kepercayaan bagaimana yang diinginkan Tuhan dari umat-NYa sehingga mereka akan layak masuk dalam kerajaan sorga.??

Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar” (Yakobus 2:19). Menurut nats ini bahwa setan-setan juga percaya bahwa hanya ada satu Allah, bahkan setan-setan juga percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dalam injil Matius firman Tuhan berkata “Dan mereka itu pun berteriak, katanya: “apa urusan-MU dengan kami, hai Anak Allah? Adakah engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” (Matius 8:29). Lalu apakah bedanya kepercayaan manusia kepada Yesus dan kepercayaan iblis?.

Kepercayaan bukan hanya sebatas pengakuan, tetapi juga mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Dia yang dipercaya. Mempercayakan berarti penyerahan diri seutuhnya untuk diperlakukan sesuai dengan kehendak Dia yang kepada-Nya manusia mempercayakan dirinya. Mempercayakan yaitu melepaskan kehendak-kehendak pribadi dan menggantinya dengan cara Tuhan untuk mengatur, menguasai seluruh keinginan-keinginan diri sendiri. Setan-setan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa menyelamatkan manusia dari dosa, tetapi mereka tidak mau menerima-Nya dan mereka tidak mau mempercayakan diri kepada-Nya.

Iman kepada Yesus akan menghasilkan buah, sebab barang siapa yang percaya mempercayakan dirinya kepada Yesus, membiarkan Yesus berkarya melalui hidupnya. Hidup yang diatur oleh kuasa Tuhan akan menghasilkan karya-karya yang bukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi melainkan buah yang ditujukan untuk kemuliaan Tuhan. Barangsiapa percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya maka ia adan diselamatkan. Menerima Yesus berarti menjadikan-Nya raja atas seluruh hidup, maka dia akan tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam dia. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak (Yohanes 15:5), inilah yang menjadi bukti bahwa seseorang sungguh telah percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Yesus, yaitu jika ia menghasilkan buah.

Bukan buah yang menyelamatkan manusia, tetapi iman, dan iman akan menghasilkan buah sebagai bukti bahwa manusia memiliki iman yang menyelamatkan. Iman akan berjalan beriringan dengan perbuatan-perbuatan baik. Ada pandangan yang mengatakan bahwa perbuatan baik sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang telah dianugerahkan Allah bagi manusia. Namun sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik lebih daripada hanya sekedar ucapan syukur, melainkan sebagai bukti bahwa manusia itu adalah anak Allah. Sebagai identitas yang tidak bisa lepas dari dalam diri manusia yang telah menerima Yesus dalan hidupnya. Sebab Yesus ada di dalam dia, dan dia ada di dalam Yesus, dan Yesus berkarya di dalam dirinya yang secara otomatis akan menghasilkan buah yaitu perbuatan-perbuatan baik.

Bukti bahwa Abraham memiliki iman adalah perbuatan-perbuatannya yang menuruti kehendak Allah yang kepada-Nya dia percaya, yaitu dengan memberikan anak satu-satunya sebagai korban kepada Tuhan. Menerima Yesus berarti mengasihi-Nya, mempercayakan diri kepada Yesus berarti menuruti kehendak-Nya. Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku (Yohanes 14:15). Iman akan menuntun manusia untuk tunduk pada kehendak Bapa, dan kehendak-Nya ialah supaya anak-anak-Nya berbuah banyak, dan buahnya itu buah yang manis. Buah yang memuliakan Tuhan, keinginannya adalah untuk menyenangkan Tuhan melalui buah-buah hidupnya. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (Galatia 5:22-23). Inilah buah yang menunjukkan bahwa kita ada di dalam Dia dan Dia ada di dalam kita yaitu buah manis yang tumbuh melalui karya Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya.


Iman yang benar bukanlah kesetujuan akan pernyataan, tetapi ketertujuan pada pribadi tentang siapa pernyataan itu, dan pribadi itu ialah Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat umat manusia (G.R. Harding Wood)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar